Rabu, 05 Juli 2017

PELAYANAN PRIMA



Petugas Pelayanan Nasabah atau yang sering kita dengar sebagai Customer Service Officer berasal dari dua kata yaitu Customer yang berarti pelanggan dan Service yang berarti pelayanan


Customer Service berasal dari dua kata yaitu Customer yang berarti pelanggan dan Service yang berarti pelayanan. Pelayanan menurut Kasmir, S.E., M.M., diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberian kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. Sedangkan Pelayanan Nasabah atau Customer Service menurut Buku Operasional Bank Rakyat Indonesia adalah kelompok kerja pelayanan yang merupakan himpunan dari pegawai yang profesional dibidang pelayanan dan ditujukan untuk meningkatkan kepuasan kepada nasabah, dengan cara memenuhi harapan dan kebutuhannya.


Customer Service Officer dituntut untuk selalu berhubungan dengan nasabah dan menjaga hubungan itu tetap baik. Hal ini tentu saja harus dilakukan karena menjaga hubungan yang baik dengan nasbah juga berarti menjaga image bank agar citra bank dapat terus meningkat di mata nasabah.


Customer Service Officer harus memiliki kemampuan melayani nasabah secara tepat dan cepat serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Customer Service Officer yang baik harus diikuti dengan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaannya.



Selain itu, Customer Service Officer dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima kepada nasabahnya, agar pelayanan yang diberikan dapat memuaskan nasabah. Untuk itu seorang Customer Service Officer harus memiliki dasar-dasar pelayanan yang kokoh seperti etiket pelayanan, pengenalan produk, dan dasar-dasar lainnya.Pelayanan yang diberikan akan berkualitas jika setiap petugas Customer Service Officer dibekali pengetahuan tentang dasar-dasar pelayanan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dihadapinya, termasuk kemampuannya menguasai pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan bank dan produk yang ditawarkan.


Ciri-Ciri Pelayanan yang Baik

Banyak bank ingin selalu dianggap baik oleh nasabah karena nasabah akan menjadi pelanggan setia terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Disamping itu, bank juga berharap dari pelayanan baik yang diberikan, nasabah dapat ikut mempromosikan bank kepada nasabah lain. Hal ini merupakan keuntungan tersendiri bagi bank. Dalam memberikan pelayanan yang baik, bank telah menetapkan standar yang didukung dengan sarana dan prasarana yang ada sehingga kepuasan nasabah dapat terpenuhi. Selain itu, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri.


Dalam hal ini, bank menggunakan kriteria untuk membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik yang didorong oleh beberapa faktor pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.

Yang pertama adalah faktor manusia yang memberikan pelayanan tersebut. Manusia (Customer Service Officer) yang melayani nasabah harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat dan cepat. Disamping itu, Customer Service Officer harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun, ramah, dan bertanggung jawab penuh terhadap nasabahnya.


Yang kedua adalah faktor tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaan. Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi terkini. Pada akhirnya, sarana dan prasarana ini dioperasikan oleh manusia yang berkualitas. Sehingga, kedua faktor pendukung di atas, saling menunjang satu sama lainnya.


Setelah ada faktor pendukung yang berpengaruh terhadap mutu layanan, terbentuklah ciri-ciri pelayanan yang baik, antara lain sebagai berikut:

1.     Sarana Physic

Sarana physic terdiri dari dua unsur yaitu tersedianya karyawan yang baik dan tersedianya sarana dan prasarana yang baik. Customer Service Officer yang baik harus ramah, sopan, menarik, cepat tanggap, pandai bicara, menyenangkan serta pintar, karena kenyamanan nasabah sangat tergantung dari Customer Service Officer yang melayaninya. Selain itu, Customer Service Officer juga harus mampu memikat dan mengambil hati nasabah sehingga nasabah semakin tertarik.

Demikian juga, dengan cara kerja karyawan yang rapih, cepat, dan cekatan. Salah satu hal yang paling penting yang harus diperhatikan adalah sarana dan prasarana yang dimiliki bank. Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk menerima tamu harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai sehingga membuat nasabah merasa nyaman, betah, dan tidak bosan di ruangan tersebut.

2.     Tanggung Jawab Dalam menjalankan kegiatan pelayanan,

Customer Service Officer harus mampu bertanggung jawab melayani setiap nasabah dari awal hingga selesai. Nasabah akan merasa puas jika mereka merasakan adanya tanggung jawab dari Customer Service Officer tersebut. Apabila ada nasabah yang tidak dilayani secara tuntas akan menjadi citra yang buruk bagi bank. Nasabah yang tidak puas tersebut selalu membicarakan hal-hal yang negatif tentang bank, dan biasanya suatu keburukan akan lebih cepat berkembang dari pada kebaikan.

3.     Responsif

Seorang Customer Service Officer harus mampu melayani secara cepat dan tepat. Dalam melayani nasabah, Customer Service Officer harus melakukannya sesuai prosedur layanan yang ditetapkan bank. Layanan yang diberikan harus sesuai jadwal dan jangan membuat kesalahan (sesuai prosedur bank dan keinginan nasabah).

Melayani secara cepat artinya melayani dalam batasan waktu yang normal. Pelayanan untuk setiap transaksi sudah memiliki standar waktu, namun karyawan juga harus pandai mengatur waktu dan jangan berbicara hal-hal diluar konteks pekerjaan secara berlebihan pada saat melayani nasabah. Sedangkan melayani secara tepat artinya jangan sampai terjadi kesalahan baik dalam hal pembicaraan maupun pekerjaan. Proses yang terlalu lama dan berbelit-belit akan membuat nasabah menjadi tidak betah dan malas berhubungan kembali.

4.     Komunikatif Mampu berkomunikasi

artinya Customer Service Officer harus mampu dengan cepat memahami keinginan nasabah. Selain itu, Customer Service Officer harus dapat berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Komunukasi harus dapat membuat nasbah senang sehingga jika nasabah mempunyai masalah, nasabah tidak segan-segan mengemukakannya kepada Customer Service Officer. Mampu berkomunikasi dengan baik juga akan membuat setiap permasalahan menjadi jelas sehingga tidak timbul salah paham.

5.     Keamanan Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi

artinya Customer Service Officer harus menjaga kerahasiaan informasi data nasabah, terutama yang berkaitan dengan uang dan pribadi nasabah. Dalam perusahaan perbankan kerahasiaan nasabah sangat dijunjung tinggi. Bank tidak boleh sembarangan memberikan informasi kecuali memang dipersyaratkan oleh undang-undang. Menjaga rahasia nasabah merupakan ukuran kepercayaan nasabah kepada bank.

6.     Kecakapan Untuk menjadi Customer Service Officer yang khusus melayani nasabah,

customer service harus memiliki kemampuan dan pengetahuan tertentu. Karena tugas customer service selalu berhubungan dengan nasabah. Customer Service Officer harus dididik khusus mengenai kemampuan dan pengetahuan untuk menghadapi nasabah maupun kemampuan dalam bekerja.

7.     Pemahaman Berusaha memahami kebutuhan nasabah artinya karyawan harus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh nasabah. Usahakan mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan nasabah secara tepat.



8.     Kredibilitas Kepercayaan calon nasabah kepada bank mutlak diperlukan sehingga calon nasabah mau menjadi nasabah bank yang bersangkutan.

Kepercayaan merupakan ujung tombak bank untuk menjalankan aktivitasnya. Sekali pelayanan yang diberikan dapat memuaskan nasabah, maka akan menimbulkan kepercayaan kepada nasabah tersebut. Karena meningakatkan kepercayaan lebih berat dari pada mempertahankan kepercayaan yang sudah diberikan.

9.     Keramahan Keramahan adalah sikap positif dan perilaku terhormat yang harus ditunjukkan kepada setiap nasabah. Karyawan bank harus menjalin kermahan dan keakraban kepada nasabah, agar nasabah merasa senang dan nyaman ketika berhadapan dengan karyawan bank.



10.   Hubungan Masing-masing bagian dalam bank harus memiliki kemudahan akses dalam berkomunikasi dengan nasabahnya. Sehingga apabila nasabah ingin berkomunikasi langsung dengan bagian tertentu nasabah dapat berbicara langsung dengan karyawan bank yang bersangkutan.


Dasar-Dasar Pelayanan yang Baik

Pada dasarnya pelayanan terhadap nasabah tergantung pada karyawan bank yang melayaninya. Namun, agar pelayanan menjadi berkualitas dan memiliki keseragaman, setiap Customer Service perlu dibekali dengan pengetahuan yang mendalam tentang dasar-dasar pelayanan.

Kualitas yang diberikan tentunya harus sesuai dengan standar tertentu yang diinginkan bank. Tanpa standar tertentu, Customer Service Officer bank akan sulit untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.

Berikut ini adalah dasar-dasar pelayanan yang baik yang harus dimengerti dan dipahami oleh Customer Service Officer, antara lain sebagai berikut:

1.     Berpakaian dan berpenampilan yang rapih dan bersih Customer Service Officer harus mengenakan seragam yang sepadan dengan kombinasi yang menarik. Pakaian yang dikenakan harus memberikan kesan yang benar-benar memikat konsumen.

2.     Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh senyum Dalam melayani nasabah Customer Service Officer tidak boleh ragu-ragu, akan tetapi harus memiliki keyakinan dan percaya diri yang tinggi. Customer Service juga harus bersikap akrab dan penuh senyum dengan raut muka yang menarik setulus hati serta tidak dibuat-buat.

3.     Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama nasabah Pada saat nasabah datang, Customer Service Officer harus menyapanya terlebih dahulu. Usahakan menyapa dengan menyebutkan namanya agar terasa lebih akrab.

4.     Tenang, sopan, dan hormat tekun mendengarkan setiap pembicaraan Pada saat melayani nasabah, Customer Service harus dalam keadaan tenang, tidak terburu-buru, dan sopan dalam bersikap. Kemudian tunjukkan sikap menghormati sekaligus berusaha memahami nasabah.

5.     Tekun mendengarkan setiap pembicaraan dan menerima keluhan dengan baik Customer Service harus tekun mendengarkan pembicaraan nasabah dan berusaha menerima keluhan nasabah dengan baik. Dengan begitu, nasabah akan merasa dihargai dengan baik.

6.     Berbicara jelas dengan bahasa yang baik dan benar Berbicara jelas dengan bahasa yang baik dan benar adalah dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Suara yang digunakan juga harus jelas dalam arti mudah dipahami dan jangan menggunakan istilah-istilah sulit yang tidak dipahami oleh nasabah.

7.     Bergairah dalam melayani dan tunjukkan kemampuan Seorang Customer Service harus menunjukkan pelayanan yang prima dengan memahami keinginan dan kemauan nasabah. Dalam memberikan informasi ke nasabah, Customer Service harus memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang produk bank sehingga nasabah dapat terbantu.

8.     Jangan menyela atau memotong pembicaraan Saat nasbah berbicara jangan menyela atau memotong pembicaraannya. Kemudian hindari kalimat yang bersifat teguran atau sindiran, dan jangan berdebat apabila terjadi sesuatu dengan nasabah.

9.     Mampu meyakinkan nasabah serta memberikan kepuasan Setiap pelayanan yang diberikan harus mampu meyakinkan nasabah dengan argumen-argumen yang masuk akal. Customer Service juga harus mampu memberikan kepuasan kepada nasabah atas pelayanan yang diberikan.

10.   Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, mintalah bantuan Dalam praktiknya, terkadang ada hal-hal yang tidak mampu atau tidak sanggup kita lakukan sendiri. Dalam hal ini, jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, mintalah bantuan kepada yang sanggup dan mengerti akan permasalahan tersebut.

11.   Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan nasabah akan dilayani Jika pada saat tertentu Customer Service dalam keadaan sibuk dan tidak dapat melayani salah satu nasabah, beritahukan kepada nasabah kapan mereka akan dilayani dengan simpatik.



Service Excellent (Pelayanan Prima)

Pelayanan Prima, sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan pelanggan / masyarakat, maka diperlukan persyaratan agar dapat dirasakan oleh setiap pelayan untuk memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi. Pelayanan prima adalah segala upaya terbaik dan sempurna dari seseorang yang diwujudkan dalam bentuk memenuhi kebutuhan orang lain, sehingga orang tersebut merasa puas.

Pelayanan prima adalah layanan yang bermutu tinggi, layanan yang istimewa yang terbaik dan layanan yang prima. Service Excellent menggambarkan etos/budaya kerja suatu perusahaan/bank/organisasi dan karyawannya. Apapun pelayanan kepada masyarakat tentunya telah ada suatu ketetapan tata laksananya, prosedur dan kewenangan sehingga penerima pelayanan puas apa yang telah diterimanya.

Sehubungan dengan itu pelayanan kepada masyarakat harus mempunyai makna mutu pelayanan yang :

1.     Memenuhi standar waktu, tempat, biaya, kualitas dan prosedur yang ditetapkan untuk penyelesaian setiap tugas dalam pemberian pelayanan.

2.     Memuaskan pelanggan artinya bahwa setiap keinginan orang yang menerima pelayanan merasa puas, berkualitas dan tepat waktu dan biaya terjangkau.

3.     Manfaat Pelayanan prima

·       Meningkatkan rasa loyalitas nasabah/public

·       Meningkatkan pangsa pasar

·       Meningkatkan penjualan dan laba

·       Meningkatkan reputasi perusahaan/organisasi

·       Menghindari pertentangan

·       Menerima pesanan ulang dari si pembeli

·       Meningkatkan junmlah nasabah utama dan nasabah baru

·       Menghemat biaya pemasaran dan budget promosi

·       Mengurangi jumlah keluhan

·       Meningkatkan moral karyawan

·       Meningkatkan produktivitas karyawan

·       Meningkatkan hubungan baik antar sesama karyawan

·       Hanya beberapa karyawan yang mengeluh

·       Hanya beberapa karyawan yang suka absen dan suka terlambat

·       Mengurangi jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan


Unsur-unsur Kualitas Pelayanan Prima

1. Penampilan Personal dan fisik sebagaimana layanan kantor depan (resepsionis) memerlukan persyaratan seperti : wajah harus menawan, badan harus tegap / tidak cacat, tutur bahasa menarik, familiar dalam perilaku, penampilan penuh percaya diri, busana harus menarik

2. Tepat Waktu dan janji Secara utuh dan prima petugas pelayanan dalam menyampaikan perlu diperhitungkan janji yang disampaikan kepada pelanggan bukan sebaliknya selalu ingkar janji. Demikian juga waktu jika mengutarakan 2 hari selesai harus betul-betul dapat memenuhinya.

3. Kesediaan Melayani Sebagaimana fungsi dan wewenang harus melayani kepada para pelanggan, konsekuensi logis petugas harus benar-benar bersedia melayani kepada para pelanggan.

4. Pengetahuan dan Keahlian Sebagai syarat untuk melayani dengan baik, petugas harus mempunyai pengetahuan dan keahlian. Disini petugas pelayanan harus memiliki tingkat pendidikan tertentu dan pelatihan tertentu yang disyaratkan dalam jabatan serta memiliki pengalaman yang luas dibidangnya.

5. Kesopanan dan Ramah Tamah Masyarakat pengguna jasa pelayanan itu sendiri dan lapisan masyarakat baik tingkat status ekonomi dan sosial rendah maupun tinggi terdapat perbedaan karakternya maka petugas pelayanan masyarakat dituntut adanya keramahtamahan yang standar dalam melayani, sabar, tidak egois dan santun dalam bertutur kepada pelanggan.

6. Kejujuran dan Kepercayaan Pelayanan ini oleh pengguna jasa dapat dipergunakan berbagai aspek, maka dalam penyelenggaraannya harus transparan dari aspek kejujuran, jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam pembiayaan dan jujur dalam penyelesaian waktunya. Dari aspek kejujuran ini petugas pelayanan tersebut dapat dikategorikan sebaga pelayanan yang dipercaya dari segi sikapnya, dapat dipercaya dari tutur katanya, dapat dipercaya dalam menyelesaikan akhir pelayanan sehingga otomatis pelanggan merasa puas. Unsur pelayanan prima dapat ditambah unsur yang lain.

7. Kepastian Hukum Secara sadar bahwa hasil pelayanan terhadap masyarakat yang berupa surat keputusan, harus mempunyai legitimasi atau mempunyai kepastian hukum. Bila setiap hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akan mempengaruhi sikap masyarakat, misalnya pengurusan KTP, KK dllbila ditemukan cacat hukum akan mempengaruhi kredibilitas instansi yang mengeluarkan surat legitimasi tersebut.

8. Keterbukaan Secara pasti bahwa setiap urusan/kegiatan yang memperlakukan ijin, maka ketentuan keterbukaan perlu ditegakan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi unsur-unsur kesederhanaan, kejelasan informasi kepada masyarakat.

9. Efisien Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutan masyarakat adalah efisiensi dan efektifitas dari berbagai aspek sumber daya sehingga menghasilkan biaya yang murah, waktu yang singkat dan tepat serta hasil kualitas yang tinggi. Dengan demikian efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan yang harus diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.

10.Biaya Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukan kewajaran dalam penentuan pembiayaan, pembiayaan harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat dan pengeluaran biaya harus transparan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

11.   Tidak Rasial Pengurusan pelayanan dilarang membeda-bedakan kesukuan, agama, aliran dan politik dengan demikian segala urusan harus memenuhi jangkauan yang luas dan merata.

12.   Kesederhanaan Prosedur dan tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk diperhatikan kemudahan, tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan. Unsur-unsur pelayanan prima Selain standar kualitas pelayanan,unsur pelayanan prima merupakan salah satu pedoman/ acuan dalam memberikan pelayanan antara lain :

a. Kesederhanaan Prosedur pelayanan harus mudah, cepat, tepat, lancar, tidak berteletele, mudah dipahami dan mu dah dilaksanakan.

b. Kejelasan Ada kepastian, tetap, tidak meragukan dan nyata.

c. Keamanan Proses serta hasil pelayanan, dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum, bagi masyarakat.

d. Keterbukaan Masyarakat memperoleh informasi yang jelas tentang prosedur, persyaratan, serta pejabat yang bertanggung jawab, waktu penyelesaian, dan biaya yang wajib dibayar.

e. Efisien Persyaratan yang diwajibkan hanya yang berkaitan langsung dengan pelayanan dan tidak ada pengulangan persyaratan.

f. Ekonomis Hemat, pelayanan harus wajar, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

g. Keadilan yang merata Semua konsumen/pelanggan/ masyarakat yang dilayani, harus diperlakukan sama.

h. Ketepatan Waktu Waktu pelayanan tidak berlarut-larut, petugas datang tepat waktu, (sesuai jadual) dan urusan pelayanan, selesai tepat waktu.




Budaya pelayanan prima mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

· System (method) Mempunyai system dan prosedur pelayanan yang baik dan efisien melalui operasional.

·  Perlengkapan operasional (machines) Mempergunakan perlengkapan yang canggih agar dapat memberikan pelayanan yang cepat dan dengan administrasi yang tertib.

·  Karyawan/pegawai yang professional

a.Memenuhi persyaratan fisik, mental, kepribadian maupun persyaratan social

b. Mengenal banknya dengan baik

c. Mengenal produk-produk banknya, termasuk manfaat dan ciri-cirinya

d. Mengenal nasabah dengan keinginan dan kebutuhannya

e. Memiliki pengetahuan tentang menjual produk

f. Menguasai prosedur pelayanan yang baik

g. Mengetahui etiket pelayanan

h. Memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar komunikasi

i. Memiliki pengetahuan tentang hubungan dengan nasabah

j. Dapat mengoperasikan perlengkapan operasional dengan baik

k. Mengetahui ketentuan-ketentuan tentang rahasia bank (nasabah merasa aman)

l. Dapat dipercaya, bertanggung jawab, cepat tanggap

m. Dapat membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi nasabah (solusinya) 


·  Pimpinan (Management) Ada partisipasi dan bimbingan secara aktif dari pimpinan. Dengan memahami dan melaksanakan budaya pelayanan prima, maka daya saing bank akan meningkat. Setiap pekerjaan adalah potret diri dari pelakunya. Kadangkala kwalitas yang berbeda merupakan kegagalan dan keberhasilan dalam melakukan sesuatu mendekati kebenaran atau melakukannya secara tepat, berkualitas adalah seperti membubuhkan tanda tengannya sendiri. Jadi, kepuasan customer/nasabah identik dengan “sukses”.



Menciptakan Citra yang Positif dalam Pelayanan

Menciptakan citra positif berarti :

·  Membantu nasabah melihat keistimewaan produk anda melaui cara yang terbaik;

·  Melakukan apa saja mungkin, uuntuk menampilkan citra positif dari perusahaan dan layanan anda;

· Mengembangkan hubungan yang mampu membuat nasabah merasa diistimewakan dan dihargai sebagai seorang pribadi. Setiap kali memberikan layanan kepada nasabah berarti sedang membangun citra positif bank/perusahaan.


“Membangun Citra” Kesan masyarakat tentang cara kita melayani (mengatakan) alam situasi tatap muka, muncul lewat penampilan, dampaknya terutama pada hal-hal :

·  Cara anda duduk/berdiri Santunkah atau sebaliknya

· Expresi wajah Kelihatan capai, menggerutu, atau kesediaan menolong

· Kegirangan, semangat membantu, energik, mau mendengar Taukah tidak

·  Busana, tata rambut sesuai dengan situasinya ? Ataukah tidak

· Keramahan atau kejelasan pembicaran anda Menwarkan bantuan atau sebaliknya

· Lingkungan kantor atau bank Ruang yang tersedia, kenyamanan dan keamanannya


Kesalahan yang sepele dapat menghancurkan semua citra positif yang telah anda bangun selama ini. Pelayanan yang memuaskan meliputi 3 kelompok yang mencerminkan citra/image positif, nama baik/goodwill oganisasi dan bank.

· Kualitas produk dan layanan yang diberikan (keistimewaan produk anda)

· Cara anda memberikan layanan tersebut (apa saja yang anda lakukan)

· Hubungan antar pribadi yang terbentuk, melalui layanan tersebut (nasabah/pelanggan merasa istimewa, dihargai sebagai seorang pribadi)



Perbedaannya Etiket dan Etika

antara lain yaitu :

1.Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Diantara beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan. Etika menyangkut pilihan yaitu apakah perbuatan boleh dilakukan atau tidak.

2.Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada ada dan tidaknya seseorang.

3. Etiket bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dala suatu kebudayaan, isa saja diangap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi.

4. Etiket hanya memadang mausia dari segi lahiriah saja. Etika menyangkut manusia dari segi dalam. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.


Kepuasan dan Ketidakpuasan

 menurut para ahli :

·  Day (dalam Tse dan Wilton, 1988) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya

· Wilkie (1990) mendefinisikannya sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa

· Engel, et al (1990) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan (Tjiptono, 2001 : 24)

· Menurut Kotler, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler dkk, 2000 : 52).


Metode-metode Mengamati dan Mengukur Kepuasan Pelanggan
Perusahaan dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut untuk mengukur kepuasan pelanggan :

a)Sistem keluhan dan saran

Misalnya menyediakan kotak saran dan keluhan, kartu komentar, customer hot lines, memperkerjakan petugas pengumpulan pendapat/keluhan pelanggan, dan lain-lain

b)Survei kepuasan pelanggan

Survei bisa dilakukan dengan kuesioner (dikirim lewat pos atau dibagikan pada saat pelanggan berbelanja), lewat telepon, email, faks atau dengan wawancara langsung

c) Lost customer analysis

Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli dari perusahan atau mereka yang telah beralih pemasok

d)Ghost shooping (mystery shooping)

Perusahaan menggunakan ghost shooper untuk mengamati kekuatan dan kelemahan produk serta layanan perusahaan dan pesaing

e) Sales-related methods

Kepuasan pelanggan diukur dengan kriteria pertumbuhan penjualan, pangsa pasar dan rasio pembelian ulang

f)Customer panels

Perusahaan membentuk panel pelanggan yang nantinya dijadikan sampel secara berkala untuk mengetahui apa yang mereka rasakan dari perusahaan dan semua pelayanan perusahaan.


Teknik Pengukuran Kepuasan Nasabah

Metode survei merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan. Metode survei kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran dengan berbagai cara sebagai berikut :

1.Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti “Ungkapkan seberapa puas Saudara terhadap pelayanan PT. Chandra pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas” (directly reported satisfaction)

2.Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan (derived dissatisfaction)

3.Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis)

4.Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen (importance/performance ratings). Teknik ini dikenal pula dengan istilah importance-performance.


Pengertian Nasabah

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasabah ialah :

a.Orang yg biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank (dalam hal keuangan); pelanggan: bank itu mengadakan malam perkenalan dng para--nya;

b.Orang yg menjadi tanggungan asuransi: petugas asuransi itu dituduh menggelapkan uang.

c.Perbandingan; pertalian

2.Sedangkan menurut kamus perbankan mendefinisikan nasabah adalah orang atau badan yang mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank (Saladin, 1994:374). Nasabah merupakan orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank (Tim penyusun kamus pusat Bahasa, 2003:775).

3. Menurut Wikipedia nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, baik itu untuk keperluannya sendiri maupun sebagai perantara bagi keperluan pihak lain.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah orang yang menjadi pelanggan bank yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman.



  MELAYANI NASABAH MENURUT ISLAM



1. Menyambut tamu (nasabah) dengan senyuman

Islam mengajarkan untuk menyambut tamu kita dengan menampakan wajah cerah dan senang hati. Demikian selain bentuk pemulihan dan  penghormatan terhadap tamu juga akan memberikan kesan yang baik bagi tamu, menumbuhkan perasaan hidup dan melahirkan rasa cinta kasih yang tulus. Sebaliknya jika kita menyambut tamu dengan sikap kasar, muka muram musam, selain akan memberikan kesan seram dan kusut, juga akan memberikan suasana tegang, ,menjadikan tamu kita tidak enak hati, gelisah dan dapat pula menyinggung perasaanya. Dan ini sungguh akan merusak hubungan baik, menimbulkan kesalahpahaman, memunculkan prasangka tidak baik, melahirkan fitnah, dan berbagai hal yang tidak kita inginkan.

2. Tidak membeda bedakan tamu (nasabah)

Umat manusia adalah umat yang satu, berasal dari yang satu dan disatukan oleh nilai nilai kemanusiaan yang universal. Tidak ada yang membedakan antara satu orang dengan yang lainya selain kualitas iman dan taqwanya kepada allah.

Sebagai mana firmanya:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِل لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ.,َ 

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. (QS. Al-Hujurat 49:13)


Sebab itulah islam melarang kita membeda bedakan satu orang dengan yang lainya karena semua sama dihadapan allah. Demikian halnya dalam kita menerima tamu, siapapun mereka, kaya, miskin, pejabat maupun rakyat jelata haruslah kita sambut dengan gembira dan diperlakukan sama yakni dengan cara baik dan sopan.



3. Memberi salam

Memberi salam merupakan syiar islam yang didalamnya tersimpan hikmah yang amat positif. Salam merupakan satu sebab terciptanya saling mengenal, bertautan dua hati dan akan menumbuhkan rasa cinta kasih diantara anker, dan cermn kebersihan hati kita dari rasa iri dan dengki, dari dendam dan benci dari kesombongan dan memandang rendah orang lain. Menurut jumhur ulama salam hukumnya sunah sedang menjawab salam hukumnya wajib.

Ini didasarkan pada firman allah:

 وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا

Apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah dengan penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya allah memperhitungkan sesuatu. (QS. An-Nisa 4:86)

4. Senyum ditengah salam

Islam mencegah kita menyampaikan salam hanya sekadar formalitas atau sekadar basa basi, sebab salam yang hanya basa basi akan terasa hambar, kering, dan tidak bermakna. Selain itu, basa basi dalam memberi salam juga tidak  akan membawa pengaruh positif bagi kita dan juga bagi orang lain. Akan tetapi yang islam ajarkan adalah kita menyampaikan salam dengan penuh kesungguhan hati, dengan menunjukan wajah yang cerah ceria, bermanis muka dan berhiaskan senyum tulus penuh cinta, hal ini akan memberi kesan yang baik dan menambah akrab suasana.

5. Penyampaian salam dengan lembut

Termasuk etika dalam memberi salam yang harus kita perhatikan. Salam itu tidak perlu kita ucapkan terlalu keras karena akan mengagetkan, mengganggu aktifitas ataupun akan mengganggu orang yang sedang tidur.demikian tata cara memberi salam yang telah rasulullah ajarkan kepada kita. Al-miqdad menceritakan: “kami mengangkat untuk Rasulullah bagianya dari susu, dan beliau tiba saat malam, mengucapkan salam dengan cara yang tidak membangunkan orang yang tidur dan dapat didengar oleh orang yang terjaga” (HR. Muslim)



6. Berbicara dengan halus dan lembut

Islam memberikan tuntutan agar kita berbicara dengan suara yang halus dan lembut, terlebih lagi pembicaraan itu kita tunjukan kepada yang lebih tua atau seseorang yang membutuhkan pelayanan yang baik dari kita, hal ini lebih mencerminkan kesopanan dan budi pekerti kita, juga akan dapat melukai perasaan orang lain. Oleh sebab itu hendaklah kita melembutkan suara dalam berbicara, namum tetap jelas didengar dan mudah dipahami lawan bicara.

Firmanya :

وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai. (QS. Luqman 31:19)



· Etika melayani nasabah

1. Mengenal dan mengetahui kemauan nasabah

2. Menginformasikan produk produk bank

3. Tidak memaksakan kehendak

4. Luwes dan tuntas dalam melayani

5. Menjamin rahasia nasabah

6. Tidak berprasangka negative

7. Melayani dengan senyum dan ceria

8. Tekun mendengarkan keluhan nasabah



· Memahami keinginan nasabah

1. Dapat dipercaya

2. Pelayanan yang cepat dan akurat

3. Melayani dengan teliti

4. Pelayanan yang istimewa

5. Memberikan jalan keluar yang baik

6. Melayani dengan ramah pelayanan yang tidak berbelit belit

7. Melayani dengan ramah



· Etika penampilan pribadi

1. Bertutur kata yang ramah dan menyenangkan

2. Berpenampilan wajar dan santun

3. Murah senyum dan rendah hati

4. Pandai bergaul

5. Berpenampilan tenang

6. Menghargai orang lain

7. Mampu mengendalikan emosi diri

8. Mampu menyenangkan lawan bicara



7 Etika Bankir

Bankir yang professional adalah anker yang mempunyai integritas pribadi, keahlian dan tanggung jawab social yang tinggi,  serta mempunyai wawasan sehingga mampu melaksanakan managemen perbankan yang bankerional. Bankir yang profesipnal memang dituntut untuk melakukan 2 hal yaitu, dapat menciptakan laba dan dapat menciptakan iklim bisnis perbankan yang sehat. Namun dalam penciptaan laba tersebut, bankir harus tetap terkendali.



Menjadi bankir yang professional memerlukan persyaratan yaitu :

a.Memiliki skill (ketrampilan) dan pengetahuan

b,Mampu menerima tekanan dari pihak manapun tanpa mengurangi kinerjanya

c.Memiliki inisiatif dan aktif dalam pencapaian tujuan serta tidak bersikap menunggu

d.Memilik job motivation yang tinggi

e.Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership ability)

f.Mempunyai sales ability

g.Dapat menyusun rencana, mengorganisasikan dan menyusun program kerja perusahaan, mengenadalikan tugas pekerjaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan



Setiap bankir diindonesia wajib mengelola bank secara sehat dan menghormati norma-norma perbankan yang berlaku, menaati semua tata nilai sebagai pedoman dasar dalam menentukan sikap dan tindakanya.


Disadur dari berbagai sumber 
RDJ

61 komentar:

  1. Nama : Rani Safitri
    Bp : 15
    Lokal : Mps D

    BalasHapus
  2. Nama : Rahmadani
    Nim : 1503050199
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  3. Nama : Mutia Riza
    Nim : 1503050178
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  4. Nama : Rahmadani
    Nim : 1503050199
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  5. Nama :Gusma Yozan
    Nim : 1503050217
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  6. Nama :asril fandra
    Nim :1503050181
    Kelas :mps d

    BalasHapus
  7. Asril fandra
    1503050181
    Mps d

    BalasHapus
  8. Nama :Muhammad Ansharuddin Al Furqaniy
    NIM :1503050206
    LOKAl:MPS D

    BalasHapus
  9. Nama : Dinna Aulia Techi
    Bp : 1503050182
    Kelas : mps D

    BalasHapus
  10. Nama : Akbar Anugrah Utama
    Bp : 1503050157
    Mps : D

    BalasHapus
  11. Nama : Wulandari
    NIM : 1503050209
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  12. Nama : Citra Rezky Dusvita
    NIM : 1503050207
    Kelas: MPS-D

    BalasHapus
  13. Nama : Sarah Saqinah
    NIM : 1503050195
    Kelas : MPS D

    BalasHapus
  14. Nama : Sarah Saqinah
    NIM : 1503050195
    Kelas : MPS D

    BalasHapus
  15. Nama : Harmeidi Anto
    Nim : 1503050235
    Lokal: MPS D

    BalasHapus
  16. Nama:Dian Adriana
    Nim:1503050214
    Lokal:MPS D

    BalasHapus
  17. Nama : Nia Octama Chania
    Nim : 1503050220
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  18. Yesi fadillah
    1503050202
    Mps d

    BalasHapus
  19. Nama : Dwi Nilam Rahayu
    Nim : 1503050203
    Lokal :Mps D

    BalasHapus
  20. Nama : Tesi Kurniasari
    Nim : 1503050200
    Lokal : Mps D

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Farhan Furqani
    1503050210
    Mps D

    BalasHapus
  23. Nama:Gusti Ajeng Rahayu
    Nim :1503050224
    Lokal :MPS D

    BalasHapus
  24. Nama:Gusti Ajeng Rahayu
    Nim :1503050224
    Lokal :MPS D

    BalasHapus
  25. Mutia padriani
    1503050192
    Mps d

    BalasHapus
  26. Febri yani safitri
    1503050189
    Mps d

    BalasHapus
  27. Febri yani safitri
    1503050189
    Mps d

    BalasHapus
  28. Siska saputri
    1503050187
    Mps d

    BalasHapus
  29. Dodi Efriadi
    1503050234
    Mps D

    BalasHapus
  30. Nama: Tika Sari Permata
    NIM: 1503050230
    Lokal: Mps. D

    BalasHapus
  31. Nama : Tiara Nazelia Cindra Kasih
    Nim : 1503050186
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  32. Nama: Weni Zafitri
    Nim : 1503050227
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  33. Nama : Ridho Rismi
    NIM : 1403050108
    Kelas : MPS. D.

    BalasHapus
  34. Nama : Sestia Aramanda
    Nim : 1503050221
    MPS.D

    BalasHapus
  35. Nama : Dzul jalali wal ikram
    Nim : 1503050201
    Lokal : Mps D

    BalasHapus
  36. Nama : Tomi Syah Putra
    Nim : 1503050233
    Lokal : Mps D

    BalasHapus
  37. Nama : Gerry Kantona
    Nim : 1503050229
    Lokal : Mps D

    BalasHapus
  38. Nama : Alvia Fauzani
    Nim : 1503050211
    Lokal : MPS.D

    BalasHapus
  39. Nama:Vevi Oktarina Suhetri
    NIM: 1503050228
    Lokal:MPS.D

    BalasHapus
  40. Nama : Dwita Novelinda
    Nim : 1503050198
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  41. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  42. Sandra dewi
    1503050188
    Mps D

    BalasHapus
  43. Nama:Indra Gunawan
    Nim:1503050179
    Lokal:MPS D

    BalasHapus
  44. Nama : Putri Nofita Dewi
    Nim : 1503050225
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  45. Nama : Selvia Afrita
    Nim : 1503050197
    Lokal: MPS D

    BalasHapus
  46. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  47. Nama : Harry Hesti
    Nim : 1503050216
    Lokal: MPS D

    BalasHapus
  48. Nama:Annisa Rahmadini Sholehah
    Nim :1503050218
    Lokal :MPS D

    BalasHapus
  49. Deni Nofrianto
    1503050212
    MPS.D

    BalasHapus
  50. Ilham Hidayat
    1503050208
    MPS.D

    BalasHapus
  51. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  52. Nama : Yuliani
    Nim :1503050184
    Lokal : mps D

    BalasHapus
  53. Nama : Pinto Mora Harahap
    Nim : 1503050183
    Lokal : MPS D

    BalasHapus
  54. Artikel yang sangat bagus sekali, bermanfaat dan menambah wawasan. Untuk keperluan pelayanan ada mesin yang sangat penting, mesin yang akan di produksi massal, mesin fenomenal dan viral di masa sekarang dan masa depan yaitu : klik di bawah ini ...
    MESIN ANTRIAN
    MESIN ANTRIAN BANK
    MESIN ANTRIAN PUSKESMAS
    MESIN ANTRIAN RUMAH SAKIT
    MESIN ANTRIAN KANTOR
    MESIN ANTRIAN KECAMATAN

    Pabrik mesin antrian terraguno, handal dan terpercaya.

    MATURNUWUN .. SEMOGA BAROKAH

    BalasHapus