Petugas Pelayanan Nasabah atau yang sering kita dengar sebagai Customer Service Officer berasal dari dua kata yaitu Customer yang berarti pelanggan dan Service yang berarti pelayanan
Customer Service berasal dari dua kata yaitu Customer yang
berarti pelanggan dan Service yang berarti pelayanan. Pelayanan menurut Kasmir,
S.E., M.M., diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi
untuk memberian kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. Sedangkan Pelayanan
Nasabah atau Customer Service menurut Buku Operasional Bank Rakyat Indonesia
adalah kelompok kerja pelayanan yang merupakan himpunan dari pegawai yang
profesional dibidang pelayanan dan ditujukan untuk meningkatkan kepuasan kepada
nasabah, dengan cara memenuhi harapan dan kebutuhannya.
Customer Service Officer dituntut untuk
selalu berhubungan dengan nasabah dan menjaga hubungan itu tetap baik. Hal ini
tentu saja harus dilakukan karena menjaga hubungan yang baik dengan nasbah juga
berarti menjaga image bank agar citra bank dapat terus meningkat di mata
nasabah.
Customer Service Officer harus memiliki
kemampuan melayani nasabah secara tepat dan cepat serta memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik. Customer Service Officer yang baik harus diikuti
dengan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan,
dan keakuratan pekerjaannya.
Selain itu, Customer Service Officer dituntut
untuk memberikan pelayanan yang prima kepada nasabahnya, agar pelayanan yang
diberikan dapat memuaskan nasabah. Untuk itu seorang Customer Service Officer
harus memiliki dasar-dasar pelayanan yang kokoh seperti etiket pelayanan,
pengenalan produk, dan dasar-dasar lainnya.Pelayanan yang diberikan akan
berkualitas jika setiap petugas Customer Service Officer dibekali pengetahuan
tentang dasar-dasar pelayanan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan
dihadapinya, termasuk kemampuannya menguasai pengetahuan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan bank dan produk yang ditawarkan.
Ciri-Ciri
Pelayanan yang Baik
Banyak bank ingin selalu dianggap baik oleh
nasabah karena nasabah akan menjadi pelanggan setia terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan. Disamping itu, bank juga berharap dari pelayanan baik yang
diberikan, nasabah dapat ikut mempromosikan bank kepada nasabah lain. Hal ini
merupakan keuntungan tersendiri bagi bank. Dalam memberikan pelayanan yang
baik, bank telah menetapkan standar yang didukung dengan sarana dan prasarana
yang ada sehingga kepuasan nasabah dapat terpenuhi. Selain itu, pelayanan yang
baik memiliki ciri-ciri tersendiri.
Dalam hal ini, bank menggunakan kriteria
untuk membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik yang didorong oleh beberapa
faktor pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang
diberikan.
Yang pertama adalah faktor manusia yang
memberikan pelayanan tersebut. Manusia (Customer Service Officer) yang melayani
nasabah harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat dan cepat.
Disamping itu, Customer Service Officer harus memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi, sopan santun, ramah, dan bertanggung jawab penuh terhadap
nasabahnya.
Yang kedua adalah faktor tersedianya sarana
dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaan.
Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi
terkini. Pada akhirnya, sarana dan prasarana ini dioperasikan oleh manusia yang
berkualitas. Sehingga, kedua faktor pendukung di atas, saling menunjang satu
sama lainnya.
Setelah ada faktor pendukung yang berpengaruh
terhadap mutu layanan, terbentuklah ciri-ciri pelayanan yang baik, antara lain
sebagai berikut:
1.
Sarana Physic
Sarana physic terdiri dari
dua unsur yaitu tersedianya karyawan yang baik dan tersedianya sarana dan
prasarana yang baik. Customer Service Officer yang baik harus ramah, sopan,
menarik, cepat tanggap, pandai bicara, menyenangkan serta pintar, karena
kenyamanan nasabah sangat tergantung dari Customer Service Officer yang
melayaninya. Selain itu, Customer Service Officer juga harus mampu memikat dan
mengambil hati nasabah sehingga nasabah semakin tertarik.
Demikian juga, dengan cara
kerja karyawan yang rapih, cepat, dan cekatan. Salah satu hal yang paling
penting yang harus diperhatikan adalah sarana dan prasarana yang dimiliki bank.
Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk
menerima tamu harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai sehingga
membuat nasabah merasa nyaman, betah, dan tidak bosan di ruangan tersebut.
2.
Tanggung Jawab Dalam menjalankan kegiatan
pelayanan,
Customer Service Officer
harus mampu bertanggung jawab melayani setiap nasabah dari awal hingga selesai.
Nasabah akan merasa puas jika mereka merasakan adanya tanggung jawab dari
Customer Service Officer tersebut. Apabila ada nasabah yang tidak dilayani
secara tuntas akan menjadi citra yang buruk bagi bank. Nasabah yang tidak puas
tersebut selalu membicarakan hal-hal yang negatif tentang bank, dan biasanya
suatu keburukan akan lebih cepat berkembang dari pada kebaikan.
3.
Responsif
Seorang Customer Service Officer
harus mampu melayani secara cepat dan tepat. Dalam melayani nasabah, Customer
Service Officer harus melakukannya sesuai prosedur layanan yang ditetapkan
bank. Layanan yang diberikan harus sesuai jadwal dan jangan membuat kesalahan
(sesuai prosedur bank dan keinginan nasabah).
Melayani secara cepat
artinya melayani dalam batasan waktu yang normal. Pelayanan untuk setiap
transaksi sudah memiliki standar waktu, namun karyawan juga harus pandai
mengatur waktu dan jangan berbicara hal-hal diluar konteks pekerjaan secara
berlebihan pada saat melayani nasabah. Sedangkan melayani secara tepat artinya
jangan sampai terjadi kesalahan baik dalam hal pembicaraan maupun pekerjaan.
Proses yang terlalu lama dan berbelit-belit akan membuat nasabah menjadi tidak
betah dan malas berhubungan kembali.
4.
Komunikatif Mampu berkomunikasi
artinya Customer Service
Officer harus mampu dengan cepat memahami keinginan nasabah. Selain itu,
Customer Service Officer harus dapat berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan
mudah dimengerti. Komunukasi harus dapat membuat nasbah senang sehingga jika
nasabah mempunyai masalah, nasabah tidak segan-segan mengemukakannya kepada
Customer Service Officer. Mampu berkomunikasi dengan baik juga akan membuat
setiap permasalahan menjadi jelas sehingga tidak timbul salah paham.
5.
Keamanan Memberikan jaminan kerahasiaan
setiap transaksi
artinya Customer Service
Officer harus menjaga kerahasiaan informasi data nasabah, terutama yang
berkaitan dengan uang dan pribadi nasabah. Dalam perusahaan perbankan
kerahasiaan nasabah sangat dijunjung tinggi. Bank tidak boleh sembarangan
memberikan informasi kecuali memang dipersyaratkan oleh undang-undang. Menjaga
rahasia nasabah merupakan ukuran kepercayaan nasabah kepada bank.
6.
Kecakapan Untuk menjadi Customer Service
Officer yang khusus melayani nasabah,
customer service harus
memiliki kemampuan dan pengetahuan tertentu. Karena tugas customer service
selalu berhubungan dengan nasabah. Customer Service Officer harus dididik
khusus mengenai kemampuan dan pengetahuan untuk menghadapi nasabah maupun
kemampuan dalam bekerja.
7.
Pemahaman Berusaha memahami kebutuhan nasabah
artinya karyawan harus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh nasabah.
Usahakan mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan nasabah secara tepat.
8.
Kredibilitas Kepercayaan calon nasabah kepada
bank mutlak diperlukan sehingga calon nasabah mau menjadi nasabah bank yang
bersangkutan.
Kepercayaan merupakan ujung
tombak bank untuk menjalankan aktivitasnya. Sekali pelayanan yang diberikan
dapat memuaskan nasabah, maka akan menimbulkan kepercayaan kepada nasabah
tersebut. Karena meningakatkan kepercayaan lebih berat dari pada mempertahankan
kepercayaan yang sudah diberikan.
9.
Keramahan Keramahan adalah sikap positif dan
perilaku terhormat yang harus ditunjukkan kepada setiap nasabah. Karyawan bank
harus menjalin kermahan dan keakraban kepada nasabah, agar nasabah merasa
senang dan nyaman ketika berhadapan dengan karyawan bank.
10.
Hubungan Masing-masing bagian dalam bank
harus memiliki kemudahan akses dalam berkomunikasi dengan nasabahnya. Sehingga
apabila nasabah ingin berkomunikasi langsung dengan bagian tertentu nasabah
dapat berbicara langsung dengan karyawan bank yang bersangkutan.
Dasar-Dasar
Pelayanan yang Baik
Pada dasarnya pelayanan terhadap nasabah
tergantung pada karyawan bank yang melayaninya. Namun, agar pelayanan menjadi
berkualitas dan memiliki keseragaman, setiap Customer Service perlu dibekali
dengan pengetahuan yang mendalam tentang dasar-dasar pelayanan.
Kualitas yang diberikan tentunya harus sesuai
dengan standar tertentu yang diinginkan bank. Tanpa standar tertentu, Customer
Service Officer bank akan sulit untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.
Berikut ini adalah dasar-dasar pelayanan yang
baik yang harus dimengerti dan dipahami oleh Customer Service Officer, antara
lain sebagai berikut:
1.
Berpakaian dan berpenampilan yang rapih dan
bersih Customer Service Officer harus mengenakan seragam yang sepadan dengan
kombinasi yang menarik. Pakaian yang dikenakan harus memberikan kesan yang
benar-benar memikat konsumen.
2.
Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh
senyum Dalam melayani nasabah Customer Service Officer tidak boleh ragu-ragu,
akan tetapi harus memiliki keyakinan dan percaya diri yang tinggi. Customer
Service juga harus bersikap akrab dan penuh senyum dengan raut muka yang
menarik setulus hati serta tidak dibuat-buat.
3.
Menyapa dengan lembut dan berusaha
menyebutkan nama nasabah Pada saat nasabah datang, Customer Service Officer
harus menyapanya terlebih dahulu. Usahakan menyapa dengan menyebutkan namanya
agar terasa lebih akrab.
4.
Tenang, sopan, dan hormat tekun mendengarkan
setiap pembicaraan Pada saat melayani nasabah, Customer Service harus dalam
keadaan tenang, tidak terburu-buru, dan sopan dalam bersikap. Kemudian
tunjukkan sikap menghormati sekaligus berusaha memahami nasabah.
5.
Tekun mendengarkan setiap pembicaraan dan menerima
keluhan dengan baik Customer Service harus tekun mendengarkan pembicaraan
nasabah dan berusaha menerima keluhan nasabah dengan baik. Dengan begitu,
nasabah akan merasa dihargai dengan baik.
6.
Berbicara jelas dengan bahasa yang baik dan
benar Berbicara jelas dengan bahasa yang baik dan benar adalah dengan
menggunakan Bahasa Indonesia. Suara yang digunakan juga harus jelas dalam arti
mudah dipahami dan jangan menggunakan istilah-istilah sulit yang tidak dipahami
oleh nasabah.
7.
Bergairah dalam melayani dan tunjukkan
kemampuan Seorang Customer Service harus menunjukkan pelayanan yang prima
dengan memahami keinginan dan kemauan nasabah. Dalam memberikan informasi ke
nasabah, Customer Service harus memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang
produk bank sehingga nasabah dapat terbantu.
8.
Jangan menyela atau memotong pembicaraan Saat
nasbah berbicara jangan menyela atau memotong pembicaraannya. Kemudian hindari
kalimat yang bersifat teguran atau sindiran, dan jangan berdebat apabila
terjadi sesuatu dengan nasabah.
9.
Mampu meyakinkan nasabah serta memberikan
kepuasan Setiap pelayanan yang diberikan harus mampu meyakinkan nasabah dengan
argumen-argumen yang masuk akal. Customer Service juga harus mampu memberikan
kepuasan kepada nasabah atas pelayanan yang diberikan.
10.
Jika tidak sanggup menangani permasalahan
yang ada, mintalah bantuan Dalam praktiknya, terkadang ada hal-hal yang tidak
mampu atau tidak sanggup kita lakukan sendiri. Dalam hal ini, jika tidak
sanggup menangani permasalahan yang ada, mintalah bantuan kepada yang sanggup
dan mengerti akan permasalahan tersebut.
11.
Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan
nasabah akan dilayani Jika pada saat tertentu Customer Service dalam keadaan
sibuk dan tidak dapat melayani salah satu nasabah, beritahukan kepada nasabah
kapan mereka akan dilayani dengan simpatik.
Service
Excellent (Pelayanan Prima)
Pelayanan Prima, sebagaimana tuntutan
pelayanan yang memuaskan pelanggan / masyarakat, maka diperlukan persyaratan
agar dapat dirasakan oleh setiap pelayan untuk memiliki kualitas kompetensi
yang profesional, dengan demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi
sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi. Pelayanan prima adalah
segala upaya terbaik dan sempurna dari seseorang yang diwujudkan dalam bentuk
memenuhi kebutuhan orang lain, sehingga orang tersebut merasa puas.
Pelayanan prima adalah layanan yang bermutu
tinggi, layanan yang istimewa yang terbaik dan layanan yang prima. Service
Excellent menggambarkan etos/budaya kerja suatu perusahaan/bank/organisasi dan
karyawannya. Apapun pelayanan kepada masyarakat tentunya telah ada suatu
ketetapan tata laksananya, prosedur dan kewenangan sehingga penerima pelayanan
puas apa yang telah diterimanya.
Sehubungan dengan itu pelayanan kepada
masyarakat harus mempunyai makna mutu pelayanan yang :
1.
Memenuhi standar waktu, tempat, biaya,
kualitas dan prosedur yang ditetapkan untuk penyelesaian setiap tugas dalam
pemberian pelayanan.
2.
Memuaskan pelanggan artinya bahwa setiap
keinginan orang yang menerima pelayanan merasa puas, berkualitas dan tepat
waktu dan biaya terjangkau.
3.
Manfaat Pelayanan prima
·
Meningkatkan rasa loyalitas nasabah/public
·
Meningkatkan pangsa pasar
·
Meningkatkan penjualan dan laba
·
Meningkatkan reputasi perusahaan/organisasi
·
Menghindari pertentangan
·
Menerima pesanan ulang dari si pembeli
·
Meningkatkan junmlah nasabah utama dan
nasabah baru
·
Menghemat biaya pemasaran dan budget promosi
·
Mengurangi jumlah keluhan
·
Meningkatkan moral karyawan
·
Meningkatkan produktivitas karyawan
·
Meningkatkan hubungan baik antar sesama
karyawan
·
Hanya beberapa karyawan yang mengeluh
·
Hanya beberapa karyawan yang suka absen dan
suka terlambat
·
Mengurangi jumlah karyawan yang keluar dari
perusahaan
Unsur-unsur
Kualitas Pelayanan Prima
1. Penampilan Personal dan fisik sebagaimana
layanan kantor depan (resepsionis) memerlukan persyaratan seperti : wajah harus
menawan, badan harus tegap / tidak cacat, tutur bahasa menarik, familiar dalam
perilaku, penampilan penuh percaya diri, busana harus menarik
2. Tepat Waktu dan janji Secara utuh dan prima
petugas pelayanan dalam menyampaikan perlu diperhitungkan janji yang
disampaikan kepada pelanggan bukan sebaliknya selalu ingkar janji. Demikian
juga waktu jika mengutarakan 2 hari selesai harus betul-betul dapat
memenuhinya.
3. Kesediaan Melayani Sebagaimana fungsi dan
wewenang harus melayani kepada para pelanggan, konsekuensi logis petugas harus
benar-benar bersedia melayani kepada para pelanggan.
4. Pengetahuan dan Keahlian Sebagai syarat untuk
melayani dengan baik, petugas harus mempunyai pengetahuan dan keahlian. Disini
petugas pelayanan harus memiliki tingkat pendidikan tertentu dan pelatihan
tertentu yang disyaratkan dalam jabatan serta memiliki pengalaman yang luas
dibidangnya.
5. Kesopanan dan Ramah Tamah Masyarakat pengguna
jasa pelayanan itu sendiri dan lapisan masyarakat baik tingkat status ekonomi
dan sosial rendah maupun tinggi terdapat perbedaan karakternya maka petugas
pelayanan masyarakat dituntut adanya keramahtamahan yang standar dalam melayani,
sabar, tidak egois dan santun dalam bertutur kepada pelanggan.
6. Kejujuran dan Kepercayaan Pelayanan ini oleh
pengguna jasa dapat dipergunakan berbagai aspek, maka dalam penyelenggaraannya
harus transparan dari aspek kejujuran, jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam
pembiayaan dan jujur dalam penyelesaian waktunya. Dari aspek kejujuran ini
petugas pelayanan tersebut dapat dikategorikan sebaga pelayanan yang dipercaya
dari segi sikapnya, dapat dipercaya dari tutur katanya, dapat dipercaya dalam
menyelesaikan akhir pelayanan sehingga otomatis pelanggan merasa puas. Unsur
pelayanan prima dapat ditambah unsur yang lain.
7. Kepastian Hukum Secara sadar bahwa hasil
pelayanan terhadap masyarakat yang berupa surat keputusan, harus mempunyai
legitimasi atau mempunyai kepastian hukum. Bila setiap hasil yang tidak
mempunyai kepastian hukum jelas akan mempengaruhi sikap masyarakat, misalnya
pengurusan KTP, KK dllbila ditemukan cacat hukum akan mempengaruhi kredibilitas
instansi yang mengeluarkan surat legitimasi tersebut.
8. Keterbukaan Secara pasti bahwa setiap
urusan/kegiatan yang memperlakukan ijin, maka ketentuan keterbukaan perlu
ditegakan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi unsur-unsur kesederhanaan,
kejelasan informasi kepada masyarakat.
9. Efisien Dari setiap pelayanan dalam berbagai
urusan, tuntutan masyarakat adalah efisiensi dan efektifitas dari berbagai
aspek sumber daya sehingga menghasilkan biaya yang murah, waktu yang singkat
dan tepat serta hasil kualitas yang tinggi. Dengan demikian efisiensi dan efektifitas
merupakan tuntutan yang harus diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.
10.Biaya Pemantapan pengurusan dalam pelayanan
diperlukan kewajaran dalam penentuan pembiayaan, pembiayaan harus disesuaikan
dengan daya beli masyarakat dan pengeluaran biaya harus transparan dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
11.
Tidak Rasial Pengurusan pelayanan dilarang
membeda-bedakan kesukuan, agama, aliran dan politik dengan demikian segala
urusan harus memenuhi jangkauan yang luas dan merata.
12.
Kesederhanaan Prosedur dan tata cara
pelayanan kepada masyarakat untuk diperhatikan kemudahan, tidak berbelit-belit
dalam pelaksanaan. Unsur-unsur pelayanan prima Selain standar kualitas
pelayanan,unsur pelayanan prima merupakan salah satu pedoman/ acuan dalam
memberikan pelayanan antara lain :
a. Kesederhanaan Prosedur pelayanan harus mudah,
cepat, tepat, lancar, tidak berteletele, mudah dipahami dan mu dah
dilaksanakan.
b. Kejelasan Ada kepastian, tetap, tidak
meragukan dan nyata.
c. Keamanan Proses serta hasil pelayanan, dapat
memberikan keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum, bagi masyarakat.
d. Keterbukaan Masyarakat memperoleh informasi
yang jelas tentang prosedur, persyaratan, serta pejabat yang bertanggung jawab,
waktu penyelesaian, dan biaya yang wajib dibayar.
e. Efisien Persyaratan yang diwajibkan hanya
yang berkaitan langsung dengan pelayanan dan tidak ada pengulangan persyaratan.
f. Ekonomis Hemat, pelayanan harus wajar, sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
g. Keadilan yang merata Semua
konsumen/pelanggan/ masyarakat yang dilayani, harus diperlakukan sama.
h. Ketepatan Waktu Waktu pelayanan tidak
berlarut-larut, petugas datang tepat waktu, (sesuai jadual) dan urusan
pelayanan, selesai tepat waktu.
Budaya
pelayanan prima mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
· System (method) Mempunyai system dan prosedur
pelayanan yang baik dan efisien melalui operasional.
· Perlengkapan operasional (machines)
Mempergunakan perlengkapan yang canggih agar dapat memberikan pelayanan yang
cepat dan dengan administrasi yang tertib.
· Karyawan/pegawai yang professional
a.Memenuhi persyaratan fisik, mental,
kepribadian maupun persyaratan social
b. Mengenal banknya dengan baik
c. Mengenal produk-produk banknya, termasuk
manfaat dan ciri-cirinya
d. Mengenal nasabah dengan keinginan dan
kebutuhannya
e. Memiliki pengetahuan tentang menjual produk
f. Menguasai prosedur pelayanan yang baik
g. Mengetahui etiket pelayanan
h. Memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar
komunikasi
i. Memiliki pengetahuan tentang hubungan dengan
nasabah
j. Dapat mengoperasikan perlengkapan operasional
dengan baik
k. Mengetahui ketentuan-ketentuan tentang
rahasia bank (nasabah merasa aman)
l. Dapat dipercaya, bertanggung jawab, cepat
tanggap
m. Dapat membantu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi nasabah (solusinya)
· Pimpinan (Management) Ada partisipasi dan
bimbingan secara aktif dari pimpinan. Dengan memahami dan melaksanakan budaya
pelayanan prima, maka daya saing bank akan meningkat. Setiap pekerjaan adalah
potret diri dari pelakunya. Kadangkala kwalitas yang berbeda merupakan
kegagalan dan keberhasilan dalam melakukan sesuatu mendekati kebenaran atau
melakukannya secara tepat, berkualitas adalah seperti membubuhkan tanda
tengannya sendiri. Jadi, kepuasan customer/nasabah identik dengan “sukses”.
Menciptakan
Citra yang Positif dalam Pelayanan
Menciptakan citra positif berarti :
· Membantu nasabah melihat keistimewaan produk
anda melaui cara yang terbaik;
· Melakukan apa saja mungkin, uuntuk
menampilkan citra positif dari perusahaan dan layanan anda;
· Mengembangkan hubungan yang mampu membuat
nasabah merasa diistimewakan dan dihargai sebagai seorang pribadi. Setiap kali
memberikan layanan kepada nasabah berarti sedang membangun citra positif
bank/perusahaan.
“Membangun Citra” Kesan masyarakat tentang
cara kita melayani (mengatakan) alam situasi tatap muka, muncul lewat
penampilan, dampaknya terutama pada hal-hal :
· Cara anda duduk/berdiri Santunkah atau
sebaliknya
· Expresi wajah Kelihatan capai, menggerutu,
atau kesediaan menolong
· Kegirangan, semangat membantu, energik, mau
mendengar Taukah tidak
· Busana, tata rambut sesuai dengan situasinya
? Ataukah tidak
· Keramahan atau kejelasan pembicaran anda
Menwarkan bantuan atau sebaliknya
· Lingkungan kantor atau bank Ruang yang
tersedia, kenyamanan dan keamanannya
Kesalahan yang sepele dapat
menghancurkan semua citra positif yang telah anda bangun selama ini. Pelayanan
yang memuaskan meliputi 3 kelompok yang mencerminkan citra/image positif, nama
baik/goodwill oganisasi dan bank.
· Kualitas produk dan layanan yang diberikan
(keistimewaan produk anda)
· Cara anda memberikan layanan tersebut (apa
saja yang anda lakukan)
· Hubungan antar pribadi yang terbentuk,
melalui layanan tersebut (nasabah/pelanggan merasa istimewa, dihargai sebagai
seorang pribadi)
Perbedaannya Etiket dan Etika
antara lain
yaitu :
1.Etiket menyangkut
cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Diantara beberapa cara yang
mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta
ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara
dilakukannya suatu perbuatan. Etika menyangkut pilihan yaitu apakah perbuatan
boleh dilakukan atau tidak.
2.Etiket hanya
berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada ada dan tidaknya seseorang.
Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada ada dan tidaknya seseorang.
3. Etiket
bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dala suatu kebudayaan, isa
saja diangap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih bersifat absolut.
Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi.
4. Etiket hanya
memadang mausia dari segi lahiriah saja. Etika menyangkut manusia dari segi
dalam. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.
Kepuasan dan Ketidakpuasan
menurut para
ahli :
· Day (dalam
Tse dan Wilton, 1988) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon
pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan
antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual
produk yang dirasakan setelah pemakaiannya
· Wilkie
(1990) mendefinisikannya sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi
terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa
· Engel, et al
(1990) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana
alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak
memenuhi harapan (Tjiptono, 2001 : 24)
· Menurut
Kotler, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja/atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler dkk,
2000 : 52).
Metode-metode
Mengamati dan Mengukur Kepuasan Pelanggan
Perusahaan dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut untuk mengukur kepuasan pelanggan :
Perusahaan dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut untuk mengukur kepuasan pelanggan :
a)Sistem
keluhan dan saran
Misalnya
menyediakan kotak saran dan keluhan, kartu komentar, customer hot lines,
memperkerjakan petugas pengumpulan pendapat/keluhan pelanggan, dan lain-lain
b)Survei
kepuasan pelanggan
Survei
bisa dilakukan dengan kuesioner (dikirim lewat pos atau dibagikan pada saat
pelanggan berbelanja), lewat telepon, email, faks atau dengan wawancara
langsung
c) Lost
customer analysis
Perusahaan
menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli dari perusahan atau
mereka yang telah beralih pemasok
d)Ghost
shooping (mystery shooping)
Perusahaan
menggunakan ghost shooper untuk mengamati kekuatan dan kelemahan produk serta
layanan perusahaan dan pesaing
e) Sales-related
methods
Kepuasan
pelanggan diukur dengan kriteria pertumbuhan penjualan, pangsa pasar dan rasio
pembelian ulang
f)Customer
panels
Perusahaan
membentuk panel pelanggan yang nantinya dijadikan sampel secara berkala untuk
mengetahui apa yang mereka rasakan dari perusahaan dan semua pelayanan
perusahaan.
Teknik Pengukuran Kepuasan Nasabah
Metode
survei merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam pengukuran kepuasan
pelanggan. Metode survei kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran dengan
berbagai cara sebagai berikut :
1.Pengukuran
dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti “Ungkapkan seberapa puas
Saudara terhadap pelayanan PT. Chandra pada skala berikut: sangat tidak puas,
tidak puas, netral, puas, sangat puas” (directly reported satisfaction)
2.Responden
diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut
tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan (derived dissatisfaction)
3.Responden
diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan
yang mereka sarankan (problem analysis)
4.Responden
dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan
derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahaan dalam
masing-masing elemen (importance/performance ratings). Teknik ini dikenal pula dengan
istilah importance-performance.
Pengertian
Nasabah
1. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, nasabah ialah :
a.Orang yg
biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank (dalam hal keuangan);
pelanggan: bank itu mengadakan malam perkenalan dng para--nya;
b.Orang yg
menjadi tanggungan asuransi: petugas asuransi itu dituduh menggelapkan uang.
c.Perbandingan;
pertalian
2.Sedangkan
menurut kamus perbankan mendefinisikan nasabah adalah orang atau badan yang
mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank (Saladin, 1994:374).
Nasabah merupakan orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan
bank (Tim penyusun kamus pusat Bahasa, 2003:775).
3. Menurut
Wikipedia nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, baik itu untuk keperluannya
sendiri maupun sebagai perantara bagi keperluan pihak lain.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah orang yang menjadi pelanggan bank yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah orang yang menjadi pelanggan bank yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman.
MELAYANI NASABAH MENURUT
ISLAM
1. Menyambut
tamu (nasabah) dengan senyuman
Islam mengajarkan
untuk menyambut tamu kita dengan menampakan wajah cerah dan senang hati.
Demikian selain bentuk pemulihan dan penghormatan terhadap tamu juga akan
memberikan kesan yang baik bagi tamu, menumbuhkan perasaan hidup dan melahirkan
rasa cinta kasih yang tulus. Sebaliknya jika kita menyambut tamu dengan sikap
kasar, muka muram musam, selain akan memberikan kesan seram dan kusut, juga
akan memberikan suasana tegang, ,menjadikan tamu kita tidak enak hati, gelisah
dan dapat pula menyinggung perasaanya. Dan ini sungguh akan merusak hubungan
baik, menimbulkan kesalahpahaman, memunculkan prasangka tidak baik, melahirkan
fitnah, dan berbagai hal yang tidak kita inginkan.
2. Tidak
membeda bedakan tamu (nasabah)
Umat manusia adalah
umat yang satu, berasal dari yang satu dan disatukan oleh nilai nilai
kemanusiaan yang universal. Tidak ada yang membedakan antara satu orang dengan
yang lainya selain kualitas iman dan taqwanya kepada allah.
Sebagai mana firmanya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِل لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ.,َ
Hai manusia, sesungguhnya kami
menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. (QS. Al-Hujurat 49:13)
Sebab itulah islam melarang kita
membeda bedakan satu orang dengan yang lainya karena semua sama dihadapan
allah. Demikian halnya dalam kita menerima tamu, siapapun mereka, kaya, miskin,
pejabat maupun rakyat jelata haruslah kita sambut dengan gembira dan diperlakukan
sama yakni dengan cara baik dan sopan.
3. Memberi
salam
Memberi salam
merupakan syiar islam yang didalamnya tersimpan hikmah yang amat positif. Salam
merupakan satu sebab terciptanya saling mengenal, bertautan dua hati dan akan
menumbuhkan rasa cinta kasih diantara anker, dan cermn kebersihan hati kita
dari rasa iri dan dengki, dari dendam dan benci dari kesombongan dan memandang
rendah orang lain. Menurut jumhur ulama salam hukumnya sunah sedang menjawab
salam hukumnya wajib.
Ini didasarkan pada firman allah:
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا
بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ
حَسِيبًا
Apabila kamu diberi penghormatan dengan
suatu penghormatan, maka balaslah dengan penghormatan itu dengan yang lebih
baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).
Sesungguhnya allah memperhitungkan sesuatu. (QS. An-Nisa 4:86)
4. Senyum
ditengah salam
Islam mencegah kita
menyampaikan salam hanya sekadar formalitas atau sekadar basa basi, sebab salam
yang hanya basa basi akan terasa hambar, kering, dan tidak bermakna. Selain
itu, basa basi dalam memberi salam juga tidak akan membawa pengaruh
positif bagi kita dan juga bagi orang lain. Akan tetapi yang islam ajarkan
adalah kita menyampaikan salam dengan penuh kesungguhan hati, dengan menunjukan
wajah yang cerah ceria, bermanis muka dan berhiaskan senyum tulus penuh cinta,
hal ini akan memberi kesan yang baik dan menambah akrab suasana.
5. Penyampaian
salam dengan lembut
Termasuk etika dalam
memberi salam yang harus kita perhatikan. Salam itu tidak perlu kita ucapkan
terlalu keras karena akan mengagetkan, mengganggu aktifitas ataupun akan
mengganggu orang yang sedang tidur.demikian tata cara memberi salam yang telah
rasulullah ajarkan kepada kita. Al-miqdad menceritakan: “kami mengangkat
untuk Rasulullah bagianya dari susu, dan beliau tiba saat malam, mengucapkan
salam dengan cara yang tidak membangunkan orang yang tidur dan dapat didengar
oleh orang yang terjaga” (HR. Muslim)
6. Berbicara
dengan halus dan lembut
Islam memberikan
tuntutan agar kita berbicara dengan suara yang halus dan lembut, terlebih lagi
pembicaraan itu kita tunjukan kepada yang lebih tua atau seseorang yang
membutuhkan pelayanan yang baik dari kita, hal ini lebih mencerminkan kesopanan
dan budi pekerti kita, juga akan dapat melukai perasaan orang lain. Oleh sebab
itu hendaklah kita melembutkan suara dalam berbicara, namum tetap jelas
didengar dan mudah dipahami lawan bicara.
Firmanya :
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ ۚ إِنَّ
أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Dan
sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara adalah suara keledai. (QS. Luqman 31:19)
· Etika melayani
nasabah
1. Mengenal dan mengetahui kemauan nasabah
2. Menginformasikan produk produk bank
3. Tidak memaksakan kehendak
4. Luwes dan tuntas dalam melayani
5. Menjamin rahasia nasabah
6. Tidak berprasangka negative
7. Melayani dengan senyum dan ceria
8. Tekun mendengarkan keluhan nasabah
· Memahami keinginan
nasabah
1. Dapat dipercaya
2. Pelayanan yang cepat dan akurat
3. Melayani dengan teliti
4. Pelayanan yang istimewa
5. Memberikan jalan keluar yang baik
6. Melayani dengan ramah pelayanan yang tidak berbelit belit
7. Melayani dengan ramah
· Etika penampilan
pribadi
1. Bertutur kata yang ramah dan menyenangkan
2. Berpenampilan wajar dan santun
3. Murah senyum dan rendah hati
4. Pandai bergaul
5. Berpenampilan tenang
6. Menghargai orang lain
7. Mampu mengendalikan emosi diri
8. Mampu menyenangkan lawan bicara
7 Etika Bankir
Bankir yang professional adalah anker yang mempunyai
integritas pribadi, keahlian dan tanggung jawab social yang tinggi, serta
mempunyai wawasan sehingga mampu melaksanakan managemen perbankan yang
bankerional. Bankir yang profesipnal memang dituntut untuk melakukan 2 hal
yaitu, dapat menciptakan laba dan dapat menciptakan iklim bisnis perbankan yang
sehat. Namun dalam penciptaan laba tersebut, bankir harus tetap terkendali.
Menjadi bankir yang professional
memerlukan persyaratan yaitu :
a.Memiliki skill (ketrampilan) dan pengetahuan
b,Mampu menerima tekanan dari pihak manapun tanpa
mengurangi kinerjanya
c.Memiliki inisiatif dan aktif dalam pencapaian
tujuan serta tidak bersikap menunggu
d.Memilik job motivation yang tinggi
e.Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership ability)
f.Mempunyai sales ability
g.Dapat menyusun rencana, mengorganisasikan dan
menyusun program kerja perusahaan, mengenadalikan tugas pekerjaan agar dapat
mencapai tujuan perusahaan
Setiap bankir diindonesia wajib mengelola bank secara
sehat dan menghormati norma-norma perbankan yang berlaku, menaati semua tata
nilai sebagai pedoman dasar dalam menentukan sikap dan tindakanya.
Disadur dari berbagai sumber
Nama : Rani Safitri
BalasHapusBp : 15
Lokal : Mps D
Bp : 1503050219
HapusNama : Rahmadani
BalasHapusNim : 1503050199
Lokal : MPS D
Nama : Mutia Riza
BalasHapusNim : 1503050178
Lokal : MPS D
Nama : Rahmadani
BalasHapusNim : 1503050199
Lokal : MPS D
Nama :Gusma Yozan
BalasHapusNim : 1503050217
Lokal : MPS D
Nama :asril fandra
BalasHapusNim :1503050181
Kelas :mps d
Asril fandra
BalasHapus1503050181
Mps d
Nama :Muhammad Ansharuddin Al Furqaniy
BalasHapusNIM :1503050206
LOKAl:MPS D
Nama : Dinna Aulia Techi
BalasHapusBp : 1503050182
Kelas : mps D
Nama : Akbar Anugrah Utama
BalasHapusBp : 1503050157
Mps : D
Nama : Wulandari
BalasHapusNIM : 1503050209
Lokal : MPS D
Nama : Citra Rezky Dusvita
BalasHapusNIM : 1503050207
Kelas: MPS-D
Nama : Sarah Saqinah
BalasHapusNIM : 1503050195
Kelas : MPS D
Nama : Sarah Saqinah
BalasHapusNIM : 1503050195
Kelas : MPS D
Gusmayanti
BalasHapus1503050193
Mps d
Nama : Harmeidi Anto
BalasHapusNim : 1503050235
Lokal: MPS D
Nama:Dian Adriana
BalasHapusNim:1503050214
Lokal:MPS D
Nama : Nia Octama Chania
BalasHapusNim : 1503050220
Lokal : MPS D
Yesi fadillah
BalasHapus1503050202
Mps d
Nama : Dwi Nilam Rahayu
BalasHapusNim : 1503050203
Lokal :Mps D
Nama : Tesi Kurniasari
BalasHapusNim : 1503050200
Lokal : Mps D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusFarhan Furqani
BalasHapus1503050210
Mps D
Nama:Gusti Ajeng Rahayu
BalasHapusNim :1503050224
Lokal :MPS D
Nama:Gusti Ajeng Rahayu
BalasHapusNim :1503050224
Lokal :MPS D
Mutia padriani
BalasHapus1503050192
Mps d
Febri yani safitri
BalasHapus1503050189
Mps d
Febri yani safitri
BalasHapus1503050189
Mps d
Siska saputri
BalasHapus1503050187
Mps d
Dodi Efriadi
BalasHapus1503050234
Mps D
Yulia sandra
BalasHapus1503050215
Mps. D
HapusNama: Tika Sari Permata
BalasHapusNIM: 1503050230
Lokal: Mps. D
Nama : Tiara Nazelia Cindra Kasih
BalasHapusNim : 1503050186
Lokal : MPS D
Nama: Weni Zafitri
BalasHapusNim : 1503050227
Lokal : MPS D
Nama : Ridho Rismi
BalasHapusNIM : 1403050108
Kelas : MPS. D.
Nama : Sestia Aramanda
BalasHapusNim : 1503050221
MPS.D
Nama : Dzul jalali wal ikram
BalasHapusNim : 1503050201
Lokal : Mps D
Nama : Tomi Syah Putra
BalasHapusNim : 1503050233
Lokal : Mps D
Nama : Gerry Kantona
BalasHapusNim : 1503050229
Lokal : Mps D
Nama : Alvia Fauzani
BalasHapusNim : 1503050211
Lokal : MPS.D
Nama:Vevi Oktarina Suhetri
BalasHapusNIM: 1503050228
Lokal:MPS.D
Nama : Dwita Novelinda
BalasHapusNim : 1503050198
Lokal : MPS D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSandra dewi
BalasHapus1503050188
Mps D
Nama:Indra Gunawan
BalasHapusNim:1503050179
Lokal:MPS D
Nama : Putri Nofita Dewi
BalasHapusNim : 1503050225
Lokal : MPS D
Nama : Selvia Afrita
BalasHapusNim : 1503050197
Lokal: MPS D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Harry Hesti
BalasHapusNim : 1503050216
Lokal: MPS D
Nama:Annisa Rahmadini Sholehah
BalasHapusNim :1503050218
Lokal :MPS D
Deni Nofrianto
BalasHapus1503050212
MPS.D
Ilham Hidayat
BalasHapus1503050208
MPS.D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRani
BalasHapusRani
BalasHapusNama : Yuliani
BalasHapusNim :1503050184
Lokal : mps D
Nama : Pinto Mora Harahap
BalasHapusNim : 1503050183
Lokal : MPS D
M.zildiputra
BalasHapus1503050196
MPS D
Artikel yang sangat bagus sekali, bermanfaat dan menambah wawasan. Untuk keperluan pelayanan ada mesin yang sangat penting, mesin yang akan di produksi massal, mesin fenomenal dan viral di masa sekarang dan masa depan yaitu : klik di bawah ini ...
BalasHapusMESIN ANTRIAN
MESIN ANTRIAN BANK
MESIN ANTRIAN PUSKESMAS
MESIN ANTRIAN RUMAH SAKIT
MESIN ANTRIAN KANTOR
MESIN ANTRIAN KECAMATAN
Pabrik mesin antrian terraguno, handal dan terpercaya.
MATURNUWUN .. SEMOGA BAROKAH