Senin, 09 Februari 2015

Brand Communication Perbankan Syariah di Indonesia


Logo memegang peranan sangat penting. Salah satu kemampuan tercepat manusia dalam memahami sesuatu adalah melalui visualisasi gambar atau lambang yang diterjemahkan sebagai logo. Untuk itu, visi perbankan syariah akan menjadi lebih cepat dipahami melalui peranan logo.

Arti logo bagi perusahaan selain sebagai lambang juga berfungsi sebagai identitas yang mewakili karakter dari suatu perusahaan. IB sebagai induk dan regulator dari bank-bank syariah di Indonesia harus mampu lebih berperan. Bertepatan dengan HUT Bank Indonesia ke-54 tepatnya pada tanggal 2 Juli 2007 Logo IB diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia.

Diresmikannya logo IB di harapkan bisa menjadi logo yang mewakili identitas industri perbankan syariah di Indonesia, memudahkan masyarakat untuk mengenali Layanan Syariah di seluruh Indonesia dan memberi keyakinan dan rasa nyaman bagi masyarakat, yaitu dengan adanya logo berarti produk dan layanan bank sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah (adil, seimbang, menjaga kebaikan sosial, beretika).


Bagi perbankan syariah, pemasangan logo iB akan sangat membantu strategi komunikasi bank syariah dalam mencitrakan dirinya sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem perbankan syariah yang solid, terintegrasi dan tertata dengan baik dalam kerangka dual-banking system Arsitektur Perbankan Indonesia serta kebijakan perekonomian nasional.

Logo iB mencerminkan kristalisasi nilai-nilai keseimbangan, keteraturan dan kesempurnaan. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa sepanjang perjalanan zaman, manusia sangat mengagumi keteraturan semesta ciptaan Tuhan. Kemudian manusia berusaha mengintepretasi ke-Mahasempurnaan disain dan rancangan tersebut melalui bentuk-bentuk geometris yang memadukan guratan seni dan kecermatan ilmu pengetahuan. Pencarian terhadap kesempurnaan itu teraktualisasi dalam beragam bentuk geometris yang mencoba untuk menyerap aspek-aspek keseimbangan, keteraturan, presisi matematis dan perubahan yang terus menerus menuju keparipurnaan.

Harapan terakhir adalah logo ini mampu memberi nilai tambah bagi bank. Dengan memasang logo, berarti telah menjadi bagian dari sistem perbankan syariah Indonesia yang kokoh, teratur, terpadu dan terus berkembang.

Penjelasan detail dari Logo IB dipaparkan dalam penjelasan berikut ini:

Ornamen Grafis:
Bentuk dari kristalisasi nilai-nilai keseimbangan, keteraturan, presisi matematis dan perubahan yang terus-menerus menuju keparipurnaan.

Warna:
Biru mewakili profesionalitas dan integritas.
Merah mewakili kedinamisan.
Jingga mewakili kehangatan yang mencerminkan pribadi yang ramah dan rendah hati.
Hijau mewakili suatu hasrat yang terus tumbuh dan berkembang.
Putih mewakili sistem perbankan yang bersih dan transparan selaras dengan prinsip syariah.

Tapi ada sedikit hal yang menggelitik pikiran saya, dan baru hari ini terlontar di blog ini. Kenapa pemerintah melalui Regulatornya (BI-red) membuat logo yang terkesan tertutup. Seperti contoh, saya pernah ditanyai oleh beberapa orang nasabah, "apa sih kepanjangan IB itu pak"..........kenapa pertanyaan seperti ini muncul, jawabannya adalah karena gambar yang terlihat di logo tidak menempatkan kepanjangan dari logo tersebut dan juga dikarenakan sosialisasi logo ini tidak berjalan dengan semestinya serta belum semua bank syariah yang menerapkan penggunaan logo ini.

Ada lagi beberapa pertanyaan nasabah, "Apa hubungannya Perbankan Syariah dengan kependekan IB"...... , kalau IB itu kepanjangan dari Islamic Banking, ada lagi pertanyaan baru....kenapa tidak menggunakan bahasa indonesia ataupun bahasa arab. Kalo dengan bahasa Indonesia, jelas donk...itu mencirikan kalo bank syariah yang beraktifitas di Indonesia dan mencirikan dirinya sebagai bank-nya masyarakat Indonesia.

Dari permasalahan-permasalahan diatas, melalui tulisan ini saya akan mencoba memberikan kontribusi melalui strategi bisnis yang dinamakan integrated brand communication. Sebuah strategi yang bertujuan menciptakan dan meningkatkan brand awarness perbankan syariah. Dengan begitu, maka brand perbankan syariah dapat terekam jelas di benak customer. Juga, akan terjadi peningkatan jumlah customer baru yang loyal dan berpengaruh. Alhasil, aset perbankan syariah akan meningkat hingga mencapai target pasar yang diinginkan.

Selain penerapan visualisasi brand, perbankan syariah juga perlu melakukan brand activation atau aktivasi brand yang terarah sesuai dengan segmen pasar yang akan dituju. Aktivasi brand ini bertujuan meningkatkan jumlah customer baru yang loyal terhadap perbankan syariah melalui penciptaan brand perbankan syariah yang kuat, dengan menghadirkan keterlibatan customer.

Sehingga semua hal yang disampaikan diatas merupakan tanggung jawab bersama dari semua stake holder baik yang beraktifitas di kegiatan perbankan syariah maupun regulator. Hal ini menjadi tolak ukur awal dalam memajukan perekonomian syariah di Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar